Malang, 27 Juni 2013
Khafidhotun Nadliroh
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN DALAM MENULIS TEKS REPORT DENGAN MENERAPKAN METODE MIND MAP PADA SISWA
KELAS XI SMA ASSA’ADAH GRESIK
1.1 LATAR BELAKANG
Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan karena menggunakan bahasa tersebut merupakan suatu keharusan pada era globalisasi dewasa ini. Departemen Pendidikan Nasional, yang sedang mempersiapkan standar kompetensi dalam kurikulum 2004 menetapkan bahwa kemampuan yang harus dimiliki oleh para siswa Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, fikian, perasaan, serta mengembangkan ilmu pengetahuan, tehnologi dan budaya dengan menggunakan bahasa inggris.
Saat ini pembelajaran bahasa Inggris diarahkan pada pencapaian kompetensi yangtercermin dalam kemampuan siswa melakukan langkah-langkah komunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Pada pengajaran writing, Menulis adalah sebuah proses penyampaian ide, pikiran,dan perasaan lewat sistem bunyi atau huruf yang sudah diakui oleh masyarakat pengguna bahasa. Menurut Gaith (2002) menulis dapat mendorong seseorang untuk mengkomunikasikan pikiran-pikirannya dan membuat pemikiran-pemikirannya tercermin dalam bentuk tulisan. Lebih jauh ia mengatakan bahwa “When thought is written down, ideas can be examined, reconsidered, added to, rearranged and changed”. Hal ini dimaksudkan agar siswa mampu menuangkan ide-ide yang dimilikinya untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Selain itu, meninjau Standar kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk ketrampilan writing seperti yang tertuang dalam kurikulum 2006 adalah ditujukan agar siswa dapat “mengungkapkan berbagai makna (interpersonal, transaksional) dalam berbagai teks lisan interaksional dan monolog terutama yang berbentuk descriptive, narrative, recount, procedure, dan report ”.
Berdasarkan pengalaman penulis, keterampilan siswa dalam menulis pada mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam menulis teks report atau teks lainnya sering mengalami kesulitan, itu terbukti saat siswa diberitugas menulis teks report pada kegiatan akhir proses pembelajaran, siswa yang dapat menyelesaikan tugas menulis sebuah teks report yang tepat waktu dan memenuhi kriteria hanya beberapa siswa saja. Sedangkan siswayang lain tugasnya ada yang baru setengahnya, atau bahkan ada yang baru hanya beberapa kalimat saja. Dari empat kemampuan dasar (four basic skills) bahasa Inggris,yakni listening, speaking, reading, dan writing . Maka writing -lah yang merupakan skill tersulit diantara semuanya.Kasus seperti itu, sering diungkapkan oleh para pengajar.
Padahal penulis yakin para siswa memiliki ide-ide atau pengalaman yang ingin mereka tuliskan. Biasanya kendala siswa dalam menulis teks report adalah mereka bingung untuk memulai, malu karena bahasa Inggrisnya tidak benar, kurang mengerti apa yang tengah dibahas, dan sebagian dari mereka merasa tidak memiliki banyak ide untuk diungkapkan juga karena minimnya kosa kata yang mereka miliki. Dari kendala yang dihadapi penulis tersebut di atas, maka melalui rencana penelitian tindak kelas ini penulis akan mencoba menggunakan metoda Peta Pikir ( Mind Map) untuk memecahkan masalah kesulitan siswa pada keterampilan menulis teks report . Ada beberapa alas an mengapa penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas diantaranya adalah memotivasi siswa agar menguasai Vocabulary sebanyak mungkin, Menuangkan setiap pengalaman para siswa yang telah dilaluinya pada masa-masa atau waktu yang telahberlalu dalam bentuk tulisan. Maka untuk memperbaiki kelemahan para siswa dalam menulis teks report, penulis memilih metode Mind Map.
Metode ini akan memudahkan siswa dalam merangkai kalimat demi kalimat walaupun tidak sempurna, diharapkan metode tersebut di atas dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks report serta ada peningkatan yang berarti, sehingga siswa ada motivasi untuk terus mengembangkan dari informasi yang telah mereka peroleh lalu dicatat, disusun secara kronologi, dan disimpulkan sendiri.
1.2 RUMUSAN MASLAH
- Bgaimana penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan keterampilan menulis teks report siswa kelas XI SMA Assa’adah Gresik?
- Apakah penerapan metode Mind Map dapat meningkatkan keterampilan menulis teks report siswa kelas XI SMA Assa’adah Gresik?
1.3 TUJUAN
- Untuk memperoleh gambaran tentang penerapan metode Mind Map dalam meningkatkan keterampilan menulis teks report siswa kelas XI SMA Assa’adah Gresik.
- Utuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan menulis teks report dengan menggunakan metode Mind Map siswa kelas xi SMA Assa’adah Gresik.
1.4 HIPOTESIS TINDAKAN
Jika siswa kelas XI SMA Assa’adah diajarkan dengan metode Mind Map maka kemampuan menulis teks report akan meningkat.
1.5 KONTRIBUSI PENELITIAN
Guru: sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan memilih strategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi, sehingga menghasilakn proses pembelajaran yang aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan(PAIKEM).
Siswa: Penelitian dengan menerapkan metode pembelajaran Mind Map diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks report, serta pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sekolah: hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yng bermanfaat bagi sekolah dengn adanya informasi yang diperoleh, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas seolah.
Peneliti: dapat menambah pengalaman secara langsung bagaimana penggunaan dan cara memilih strategi yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
1.6 BAHASAN ISTILAH
Peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan, dsb (kamus bahasa Indonesia)
Keterampilan adalah kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dr satu bahasa ke bahasa lain, dsb (kamus bahasa Indonesia)
Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Teks report adalah salah satu dari ke-13 jenis teks bahasa Inggris (Types of Text) yang menghadirkan informasi tentang sesuatu seperti alam, hewan, tumbuhan, hasil karya manusia, dan fenomena sosial dengan apa adanya. Informasi yang dihadirkan dalam Report Text adalah hasil dari observasi dan analisis secara sistematis (Fathoni:2012)
Mind map adalah metode mempelajari konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini di dasarkan pada cara kerja otak kita menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan informasi dalam kotak-otak sel saraf yang berjejer rpi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-vabang yang apabila dilihat ekilas akan tampak seperti cabang-cabang phon(Anton,2008)
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KEMAMPUAN MENULIS
Menulis bukanlah semata-mata masalah menstranformasikan “bahasa” ke dalam simbol-simbol tertentu namun lebih merupakan proses berpikir (Sitorus dan Said : 1997:1). Selanjutnya Dagher (1997:1) mendifinisikan bahwa menulis merupakan proses berpikir yang dituangkan diatas kertas dalam bentuk tulisan. Proses berpikir ini mencakup proses bagaimana ide-ide dimunculkan, dan difokuskan pada ide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait. Lebih lanjut disebutkan bahwa menulis membutuhkan usaha berpikir yang terus menerus untuk jangka waktu tertentu. Ketika kita menuliskan tiga kalimat atau lebih, kita harus menyusunnya sedemikian rupa sehingga kalimat kalimat tersebut menjadi teks yang menyatu dan koheren.
Salah satu teks yang membutuhkan kemampuan menulis dalam membuatnya adalah teks report. Teks report berfungsi mendeskripsikan tentang cirri-ciri umum dari suatu jenis benda, hidup maupun mati. Penguasaan menggunakan teks sebagai alat komunikasi perlu dilakukan secara terus menerus. Pada saat siswa berusaha menguasai penggunaan teks untuk komunikasi bimbingan dari guru akan membantu mempermudah ataupun mempercepat proses pe-nguasaannya. Oleh karena itu peran guru sangat penting untuk memfasilitasi terhadap usaha siswa membuat dan memahami teks tersebut. Kerja kelompok juga akan memfasilitasi proses belajar individu, sebab siswa yang memiliki penguasaan lebih baik, biasanya juga berpotensi menjadi fasilitator yang efektif.
Dalam kenyataanya, masih banyak siswa SMA yang masih memiliki kesulitan dalam menulis teks report karena penggunaan metode pengajaran yang salah. Mengingat pentingnya penguasaan dalam membuat teks report dengan asumsi bahwa jenis teks ini bukan hanya berpengaruh terhadap perkembangan ketrampilan literasi dalam bahasa Inggris, tetapi juga dalam bahasa Indonesia, dan bahkan bahasa ibu sekalipun, maka penting untuk para siswa menguasai indicator tersebut yang tercermin dari hasil penilaian menulis essay yang telah melampaui KKM.
2.2 MENULIS TEKS REPORT
Teks report bertujuan untuk memberi deskripsi tentang cirri-ciri umum dari suatu jenis benda, hidup atau mati. Hal pertama yang harus diperhatikan siswa dalam menulis teks adalah generic structure dan unsur-unsur leksikogramatika yang menjadi ciri mencolok dari suatu jenis teks tersebut, khususnya mengenai topic yang sedang dibicarakan.
Hal pertama untuk membuat teks report adalah mendefinisikan dan klasifikasinya kemudian diikuti dengan deskripsi yang lebih rinci tentang berbagai hal yang terdapat atau dimiliki benda yang dimaksud.
Pada saat siswa akan memberi definisi pada suatu benda mungkin mereka cukup mengingat secara global benda yang dimaksud dalam arti secara abstrak telah bisa menentukan definisi dan klasifikasinya. Namun pada saat membuat deskripsi mereka perlu mengingat benda tersebut secara detil meliputi nama-nama per bagian, cirri-ciri dan fungsinya, misalnya pada saat mereka akan membuat deskripsi tentang gajah, mereka harus mengingat bentuk dan bagian-bagian tubuh secara tepat untuk menuliskan juga kegunaan masing-masing bagian tersebut termasuk cara hidupnya. Untuk itu akan lebih baik apabila siswa ditunjukkan visualisasi gajah yang real, namun tidak memungkinkan pembelajaran di kelas dengan menunjukkan gajah yang asli, selain untuk menunjang perkembangan kompetensi menulis siswa perlu banyak menulis dengan berbagai topic, selain gajah, bisa yang lain seperti jerapah, paus dan lain-lain. Visualisasi diperlukan agar siswa tidak hanya menghadapi sesuatu secara abstrak, untuk menanggulangi kesulitan menghadirkan benda yang real fungsi media diperlukan.
2.3 PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAP
Menurut Tony Buzan (2004: 68) Mind Map adalah metode untuk menyimpan suatu informasi yang diterima oleh seseorang dan mengingat kembali informasi yang diterima tesebut. Mind Map juga merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya.
Menurut Pandley (1994: 45) Metode Mind Map bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis, yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan konsep dari suatu materi pelajaran.
Adapun tahap-tahap pembelajaran menulis report teks dengan menggunakan metode Mind Map sebagai berikut:
- Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi pelajaran yang akan dipelajari.
- Siswa mempelajari konsep tentang materi pelajaran yang dipelajari dengan bimbingan guru.
- Setelah siswa memahami materi yang telah diterangkan oleh guru, guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan tempat duduk yang berdekatan.
- Kemudian siswa dihimbau untuk membuat Mind Map dari materi yang dipelajari. Sebagai contoh untuk mempelajari teks reort dimulai dengan memetakan unsure-unsur yang ada di teks report, kemudian menyusun Mind Map.
- Untuk mempertajam kemampuan menulis teks report, guru memberikan contoh report teks tentang Kucing menggunakan Mind Map.
- Untuk mengevaluasi siswa tentang pemahaman terhadap unsur-unsur penyusun bentuk teks report, guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil Mind Map tentang unsur-unsur penyusun teks report dengan contoh “Cat” lalu menuliskan di papan tulis.
- Dari hasil presentasi yang ditulis oleh siswa di papan tulis, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
- Guru memberikan soal latihan tentang materi yang telah dipelajari kepada siswa untuk dikerjakan secara individu.
Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui pemahaman konsep dan kemampuan akademis siswa.
Penelitian dengan menggunakan Mind Map sudah pernah dilakukan oleh Putinesia/nadia cinta putinesia (2012)yang berjudul “Mind Mapping as Cooperative Learning to Increase Students’ bility in writing descriptive paragraph at second grade of raden fatah junior high school. Dia menemukan bahwa setelah siswa diajarkan menggunakan mind mapping, penliti menemukan peningkatan yang signifikan dalam menstimulus siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam peningkatan kemampuan menulis siswa yang di buktikan adanya peningkatan nilai ujian akhir mereka yaitu para siswa dapat mencapai nilai rata-rata 87,3 yang melebihi rata-rata nilai berjumlah 70 yang sebelumnya mereka memperoleh nilai di bawah rata-rata yaitu 68,3karena guru jarang menggunakan bhasa inggris tapi menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa jawa di dalam kelas. Dari penelitian tersebut dapat diasumsikan bahwa pembelajaran menulis report teks dengan metode Mind Map dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks report belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 DESAIN PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan PTK bersiklus dimana proses investigasi terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil pembelajaran tertentu. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dengan mengkuti procedure penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Mc. Taggart (1990) dengan menggunakan prosedur kerja yang dipandang sebagai siklus spiral yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observation), refleksi (reflection).
3.2 LOKASI DAN WAKTU
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Assa’adah sampurnan Bungah jl.Raya Bungah no 1 Bungah Gresik, dengan pertimbangan: (a) SMA Assa’adah sampurnan Bungah merupa-kan sekolah baru sehingga perlu adanya penelitian-penelitian tentang pendekatan pembelajaran yang paling efektif sehingga prestasi bahasa Inggris siswa sesuai dengan harapan. (b) Peneliti merupakan alumni SMA tersebut sehingga dalam pelaksanaan penelitian sangat memudahkan peneliti (c) Adanya ikatan batin yang baik antara peneliti dengan seluruh warga sekolah. (d) Peneliti juga melihat permasalahan yang dihadapi oleh siswa sehingga berupaya melakukan perbaikan dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui penelitian tindakan kelas ini.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari awal bulan Agustus tahun 2013 sampai dengan awal bulan Oktober tahun 2013. Adapun rincian kegiatan penelitian tersebut adalah: persiapan penelitian, koordinasi pelaksanaan tindakan, pelaksanaan (perencanaan, tindakan, monitoring dan evaluasi), penyusunan laporan penelitian, diskusi teman sejawat, penyempurnaan, penggandaan laporan penelitian. Adapun rincian waktu pelaksanaan penelitian ini yang dituangkan pada tabel berikut:
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2013/2014, antara bulan Januari sampai dengan bulan Agustus 2013 dan rencana berlangsung selama 2 bulan secara berkesinambungan.
SUBJEK PENELITIAN
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Assa’adah Sampurnan Bungah dengan jumlah siswa 40 orang dengan jumlah siswa laki-laki 25 dan perempuan 15(Nama-nama siswa yang terlibat disajikan pada Lampiran 1). Observer terdiri dari dua orang Guru yaitu: Bapak Ah. Murtadlo S.Pd dan Ibu Musrifah M.Hum yang membantu peneliti merekam proses pembelajaran.
3.4 LANGKAH-LANGKAH (PROCEDURE) PENELITIAN
Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah terhadap lemahnya
Kemampuan menulis teks report siswa kelas XI SMA ASSA’ADAH melalui kegiatan persiklus dan refleksi. Adapun Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus, disetiap siklus adanya perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Siklus 1
3.4.1 PERENCANAAN
Adapun kegiatan perencanaan meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
- Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan metode Mind Map. RPP ini digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
- Menyusun dan menyiapkan pedoman observasi pelaksanaan pembelajaran dan lembar observasi perilaku siswa. Pedoman observasi digunakan untuk mencatat hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran serta digunakan untuk mencatat segala perilaku dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
- Menyusun pedoman wawancara untuk siswa dan guru. Pedoman wawancara disusun untuk mempermudah peneliti dalam mengetahui respon siswa dan guru terhadap pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
- Menyusun dan mempersiapkan Soal Tes dan LKS untuk siswa, kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan.
3.4.2 PELAKSANAAN
Pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan:
- Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- Guru menerapkan metode Mind Map pada proses menulis teks report
- Guru membentuk empat kelompok siswa dari jumlah 40 siswa
- Setiap kelompok siswa membuat Mind Map sesuai dengan topic yang telah disediakan
- Guru menilai ke setiap kelompok bagaimana topic tersebut dapat dikembangkan dengan menggunakan Mind Map oleh siswa
7. Guru memberikan tes tertulis
3.4.3 PENGAMATAN
Mengamati proses pembelajaran dan menilai hasil tes sehingga diketahui hasilnya atas dasar hasil tersebut digunakan untuk merencanakan tindak lanjut pada siklus berikutnya.
3.4.4 REFLEKSI
3.4.4.1 Analisis hasil observasi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan menganalisis data yang diperoleh selama observasi, yaitu data yang diperoleh dari lembar observasi. Kemudian peneliti mendiskusikan dengan guru dari hasil pengamatan yang dilakukan, baik kekurangan maupun ketercapaian pembelajaran dari siklus pertama sebagai pertimbangan perencanaan pembelajaran pada siklus selanjutnya. Dari hasil itu dapat diketahui hasil analisis adalah Ketrampilan kooperatif siswa dalam melakukan kegiatan pada masing- masing tahap belajar kooperatif, hasil kegiatan kelompok, dan hasil quis dan kaitannya dengan hasil kegiatan kelompok.
3.4.4.2 Kekuatan dan Kelemahan Siklus I
Setelah siswa diajari menulis teks report dengan menggunakan metode Mind Map, siswa mulai menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis siswa dalam menulis teks report setelah diterapkan metode Mind Map yang ditunjukkan dengan kenaikan nilai tes menulis teks report siswa pada siklus I. Rata-rata kelas berdasarkan nilai tes siswa meningkat di siklus 1.
Hasil-hasil yang diperoleh dan permasalahan yang muncul pada pelaksanaan tindakan dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang pada siklus berikutnya.
3.5 RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana melakukan siklus kedua akan dilakukan apabila hasil siklus 1 belum optimal dengan cara dilakukan perbaikan untuk memperbaiki pelaksanaan dan kekuaranagan-kekurngan pada siklus 1. Rencana yang akan dibuat dan dilaksanakan dalam siklus ini, didasarkan pada hasil analisis dari siklus 1 dan setelah semua inpdikator dalam penelitian ini maka peneliti akan menyusun laporan hasil penelitian dari kegiatan yang telah dilakukan.
3.6 INDIKATOR KEBERHASILAN
` Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanyaMperubahan ke arah perbaikan dari kemampuan siswa dalam menulis teks report. Indikator tersebut adalah:
Aspek
|
Pencapaian siklus 1
|
Cara mengukur
|
penggunaan metode Mind Map untuk pembelajaran menulis teks report |
85 % |
siswa menanggapi positif terhadap penggunaan media tersebut untuk pembelajaran yang diikutinya. |
Interaksi antar siswa pada kegiatan kooperatif |
25 % |
Diamati ketika siswa melakukan diskusi, dicatat keterlibatan masing-masing siswa dalam kelompok |
Ketuntasan hasil belajar |
60% |
Dihitung dari nilai rata-rata pre test dan post test. Siswa yang memperoleh nilai lebih besar/sama dengan 70 dinyatakan tuntas. |
3.7 INSTRUMENT PENELITIAN
Berikut uraian mengenai instrumen pembelajaran:
- 1. Lembar observasi kegiatan pembelajaran
Lembar observasi berupa catatan penting yang digunakan untuk mengobservasi hal-hal yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran, seperti keterlaksanaan RPP dan keterlaksanaan rencana tindakan. Lembar observasi ini juga digunakan untuk mengobservasi aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, aktivitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, kemampuan siswa dalam menulis teks report menggunakan Minde Map yang diberikan oleh guru, kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kejadian-kejadian spesifik lainnya dalam kegiatan pembelajaran. Hasil observasi ini juga difungsikan sebagai sarana untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran.
- 2. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara disusun untuk menelusuri lebih lanjut tentang hal-hal yang tidak dapat diketahui melalui observasi dan angket. Selain itu juga mempermudah peneliti melakukan tanya jawab tentang bagaimana respon siswa dan guru terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map yang dilakukan. Adapun isi dari pedoman wawancara ini adalah kendala apa saja yang dihadapi siswa dan guru dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map dan solusi apa yang diambil untuk mengatasi kendala tersebut. Selain itu juga menanyakan bagaimana tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map (peta pikiran). Pedoman wawancara ini bersifat bebas, sehingga peneliti dapat mengembangkan sendiri pertanyaan yang ingin diajukan guna mamperoleh data selengkaplangkapnya. Meskipun sifatnya bebas, kegiatan wawancara ini tetap terkendali karena peneliti membawa pedoman wawancara yang berisi garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
- 3. Catatan Lapangan
Catatan Lapangan merupakan sumber informasi yang sangat penting. Pembuatan catatan lapangan bersama mitra pengamat (observer) berdasarkan hasil observasi berbagai aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan interaksi antar guru dan siswa, interaksi siswa dengan siswa. Aspek perencanaan, pelaksanaan, diskusi, dan refleksi dituangkan secara diskriptif dalam catatan lapangan.
- 4. Tes Tertulis
Tes tertulis yang dimaksud adalah tes evaluasi yang diberikan apabila sub bab telah selesai. Tes ini diberikan setiap akhir siklus. Tes evaluasi digunakan untuk mengukur penguasaan dan kemampuan para siswa setelah menerima proses pembelajaran dengan metode Mind Map. Instrumen ini juga digunakan sebagai sumber tambahan dalam melihat perkembangan kemamuan menulis teks report siswa yang dilihat dari peningkatan nilai dan hasil belajar siswa setelah diberikan tindakan. Tes evaluasi digunakan untuk mengetahui ketercapaian prestasi belajar siswa.
- 5. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu media untuk memperoleh gambaran visualisasi mengenai aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi berupa hasil kerja siswa selama kegiatan berlangsung serta foto-foto kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran dengan menggunakan media kamera. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan yang dilakukan dalam penelitian.
3.8 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Pengumpulan Data
- 1. Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi bertujuan untuk mengamati proses pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode Mind Map dan mengamati perilaku siswa yang tampak pada saat pembelajaran berlangsung.
- 2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab secara langsung terhadap subjek penelitian. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang pelaksanaan menulis teks report dengan metode Mind Map dan hambatan yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung. Dengan wawancara diharapkan dapat diketahui permasalahan yang dialami siswa selama proses pembelajaran serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran.
- 3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung ketika peneliti melakukan observasi serta kendalakendala yang dihadapi siswa maupun guru.
- 4. Tes
Tes dilaksanakan pada akhir pembelajaran dari setiap siklus. Dengan memberikan soal kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari.
- 5. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dari hasil observasi, angket, wawancara dan tes. Dokumentasi dilakukan untuk melihat catatan-catatan atau arsip-arsip yang dilakukan dalam penelitian. Dokumen-dokumen tersebut antara lain berupa arsip RPP, hasil observasi, hasil pekerjan siswa yang dapat memberi informasi data, tugas, hasil tes. Selain itu dokumen digunakan untuk memberikan gambaran secara visual mengenai kegiatan siswa. Dokumen berupa foto-foto yang diambil selama proses pembelajaran dengan metode Mind Map berlangsung.
Analisis Data
Analisi pemahaman konsep siswa
Untuk mengetahui pemahaman konsep siswa setelah diberikan tindakan penerapan Mind Map untuk meningkatkan kemapuan siswa dalam menulis teks report, maka dilakukan analisis kuantitatif dengan cara mengamalisis lembar jawaban pre-test dan post-test yang telah diberikankepada siswa melalui tahapan sepeti di bawah ini.
- a. Penskoran hasil pre-test dan post-test
- Membaca setiap jawaban yang diberikan oleh siswa untuk setiap butir soal tes uraian dan membandingkanya dengan pedoman jawaban yang sudah da dengan jawaban yang telah disediakan.
- Atas dasar hasil perbandingan antara jawaban siswa yang telah disiapkan itu, tester lalu memberikan skor untuk setiap butir soal dan menuliskanya di bagian kiri dari jawaban siswa tersebut.
- Menjumlahkan skor yang telah diberikan kepada siswa yang nantinya akan ldijadikan bahan dalam pengolahan dan penentuan nilai lebih lanjut.
Pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil pre-test dan post-test
Penetuan nilai hasil pretest dan post-test akan menggunakanacuan kriterium (menggunakan PAP), artinya penentuan nilai seorang siswa dilakukan dengan jalan membandingkanskor mentah hasil pretest/post test dengan skor maksimum idealnya dan akan digunakan rumus sebagai beikut:
Nilai = skor mentah/skor maksimum ideal X 100%
Karena hasil pre-test dan post test ditentukn dengan menggunakan standar mutlak mengacu pada kriterium atau patokan (PAP) maka tester dalam hal ini peneliti akan dapat segera mengetahui siswa manakah yang tingkat penguasaanya tergolong tiggi, sedang, atau rendah. Tingginya nilai yang berhasil diraih oleh seorang siswa berarti siswa tersebut tingkat penguasaanya atau tingkat kedalamanya terhadap materi test tinggi dan sebaliknya, seorang siswa dengan nilai rendah, maka hal itu merupakan indicator tetntang rendahnya tingkat penguasaan teradap materi tes yang dihadapakan kepada siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Sa’adiyah, H. 2010. Peningkatan motivasi belajar dan pemahaman konsep biologi dengan mind map melalui pembelajaran think pair share pasangan jenis kelamin siswa SMA NEGERI PAKONG PAMEKASAN. Malang: UMM Press
Putinesia, N.C. 2012. Mind Mapping as Cooperative Learning To Increase Students’ Ability in Writing Descriptive Paragraph at Second Grade of Raden Fatah Junior High School. Malang: UMM Press
Tapantoko, A.A. 2011. Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas Viii Smp Negeri 4 Depok. Yogyakarta: UNY Press
Hartanti, R.D. 2012. Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Menulis Essay Berbentuk Teks Report Di Kelas Ix B Smp Negeri 2 Jatipurno Tahun 2011-2012 (online) http://widyasaripress.com/index.php?option=com_content&view=article&id=49:kemampuan-siswa-menulis-essay&catid=29:jurnal-mei-2012-seri-i&Itemid=2